SEMARANG - Menteri
Pekerjaan Umum, Ir. Joko Kirmanto, Dipl, HE, Senin (19/12) kemarin, di Lapangan Simpang
Lima Semarang, meresmikan berbagai
hasil kegiatan pembangunan Kota
Semarang Tahun 2011.
Peresmian berbagai proyek pembangunan di Kota Semarang ini secara
simbolis ditandai dengan pemotongan pita oleh Menteri Joko Kirmanto.
Turut mendampingi peresmian
tersebut Walikota Semarang, Drs.H.Soemarmo HS.MSi dan dihadiri
oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU,
Budi Yuwono, jajaran DPRD Jawa Tengah, DPRD Kota Semarang serta sejumlah
akademisi, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam laporannya, Walikota mengungkapkan rasa syukur
atas terselenggaranya berbagai proyek pembangunan baik fisik maupun non fisik
di Kota Semarang Tahun Anggaran 2011. Pada tahun 2011 ini, Kota Semarang mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp 1.066.648.658.000 yang meliputi 461 program dan 2.767
kegiatan yang bersinergi dengan program Bali nDeso mBangun nDeso. Program
pembangunan yang ada di Kota Semarang juga mendukung master plan Percepatan
& Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MDGs (MP3EI).
“Program-program pembangunan tersebut, selanjutnya
diwujudkan dalam 7 program prioritas atau Sapta Program. Program prioritas yang
pertama, adalah penanggulangan kemiskinan dan pengangguran yang
diimplementasikan Gerdu Kempling (Gerakan Terpadu Penanggulangan Kemiskian di
bidang Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Infrastruktur dan Lingkungan) yang
dilaunching 24 Maret lalu,” ungkap Walikota.
Lebih lanjut, diungkapkan bahwa program ini
mensinergikan berbagai stakeholder mulai dari pemerintah, BUMD, pengusaha,
perbankan. Dukungan positif dari kalangan pengusaha terhadap percepatan program
kemiskinan bahkan diwujudkan dengan terbentuknya Kosnsorsium, Pengusaha Pemberi
CSR (KPPC) yang juga melibatkan kalangan LSM dan 28 perguruan tinggi di Kota
Semarang. Hasilnya, sebanyak Rp 360.579.291.600,- dana bantuan Gerdu Kempling
berhasil terkumpul dan dialokasikan bagi 32 kelurahan target penanggulangan
kemiskinan di tahun pertama.
Selanjutnya, program ini akan terus dilaksanakan
secara berkelanjutan dengan target 48 kelurahan pada tahun 2012, 48 kelurahan
pada tahun 2013, 32 kelurahan pada tahun 2014 dan 17 kelurahan pada tahun 2015.
Wujud program Gerdu Kempling dalam bidang kesehatan,
diantaranya terlaksana dalam program Jamkesmaskot bagi 91.309 jiwa warga
miskin, penanggulangan gizi buruk, kurang gizi dan gizi kurang serta perbaikan
sarana prasarana Bio Kes.
Lebih lanjut, dalam bidang ekonomi, sebanyak 55.221
keluarga rumah tangga sasaran Gerdu Kempling telah mendapatkan bantuan
peningkatan ketahanan pangan yang hasilnya dipamerkan pula pada Semarang Expo.
Selain itu, berbagai bantuan dan bimbingan teknis, bantuan sarana, prasarana
serta permodalan dan pelatihan kewirausahaan juga diberikan bagi warga sasaran
program Gerdu Kempling.
Hasil lain, diwujudkan dalam bidang pendidikan,
infrastruktur dan lingkungan yang meliputi pendampingan BOS, pemberian beasiswa
bagi siswa keluarga miskin, pavingisasi, pemeliharaan jalan jembatan serta
peningkatan sarana prasarana sanitasi komunal, MCK, sumur-sumur limbah dan
PAMSIMAS.
Dalam hal penanggulangan rob dan banjir,
Pemkot Semarang telah melakukan pembebasan tanah, relokasi dan pemberian tali
asih bagi program normalisasi Banjir Kanal Barat. Penyediaan sarana pendukung
seperti pengadaan pompa portable, dump truck, back hoe serta penambahan 2 buah
pompa sehingga jumlah yang terpasang saat ini menjadi 32 buah pompa. Guna
mengoptimalkan penanggulangan rob dan banjir di Kota Semarang, dilakukan pula
kegiatan normalisasi saluran drainase, gorong-gorong, sistem polder Kali
Banger.
“Selanjutnya, sebagai program prioritas ketiga yakni
peningkatan pelayanan publik, antara lain dilakukan dengan pembangunan gedung
Tempat Perekaman Data Kependudukan (TPDK), pengadaaan mobil keliling pelayanan
KTP, mobil perpustakaan keliling, serta peningkatan pelayanan perijinan.
Sebagai hasil peningkatan pelayanan publik ini, hingga November 2011, BPPT Kota
Semarang telah menerbitkan 14.522 ini yang meluputi ijin pembangunan sejumlah
3.061, ijin perekonomian sebanyak 9.333 dan ijin kesra dan lingkungan sejumlah
2.128. Hasilnya, BPPT Kota Semarang berhasil mempertahankan sertifikat ISO
9001: 2008 pada tahun 2009 lalu.
Walikota Soemarmo
mengungkapkan bahwa peningkatan pelayanan publik juga dapat
dirasakan dari peningkatan sarana prasarana publik seperti rehabilitasi Simpang
Lima, Taman Menteri Supeno, Taman Nol Kilometer, Taman Madukoro, Taman Tugu
Muda, Taman Diponegoro, peningkatan sarpras TPA Jatibarang, dan lainnya.
Peningkatan infrastruktur antara lain diwujudkan dalam
peningkatan jalan Muktiharjo, Jalan Citarum, pembangunan pedestrian Jalan
pahlawan, pedestrian Jalan Pemuda, kawasan Tugu Muda, pembangunan Pasar
Sampangan, Gedung Arsip & Perpustakaan Daerah, serta gedung Panti Among
Jiwa.
Dalam upaya peningkatan peran serta wanita dalam
membangun Kota Semarang, Pemkot pun tak lupa melakukan berbagai upaya
optimalisasi pemberdayaan kaum wanita melalui PKK, Dharma Wanita, serta
peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak
serta pengarusutamaan gender di kalangan pelajar.
Sedangkan dalam hal peningkatan pelayanan pendidikan
baik wajar sembilan tahun, menengah maupun non formal diwujudkan melalui
rehabilitasi 25 bangunan SD, 13 SMP, 11 SMA/SMK, pengembangan desa vokasi,
peningkatan mutu tenaga pendidik, sertifikasi guru, serta pemberian penghargaan bagi tenaga pendidik juga dilakukan.
Sebagai implementasi program prioritas yang lain
adalah peningkatan pelayanan kesehatan yang meliputi rehab 16 Puskesmas, 7
Puskesmas pembantu, 1 instalasi farmasi, 2 rumah pemulihan gizi, pengadaan obat
dan alat kesehatan, pengadaan mobil pelayanan KB, serta launching 9 kelurahan
bebas BAB sembarangan untuk 9 kelurahan.
Apresiasi atas berbagai keberhasilan pembangunan di
Kota Semarang tahun 2011 ini diantaranya terlihat dari diterimanya berbagai
penghargaan seperti Juara Pertama penilaian Kinerja Pemerintah Daerah
Pekerjaan Umum (PKPD-PU) bidang Kebinamargaan kategori Kota tahun 2011, Gatra
Award, peringkat II evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) dalam
pelayanan public, penghargaan APKLI Award dalam penataan PKL, penghargaan
Kementrian Negara Koperasi dan UMKM, Penghargaan Wahana tata Nugraha,
Penghargaan Gubernur Jateng sebagai juara I bidang infrastruktur, trantib, SDM
dan pelayanan masyarakat, Penghargaan Gubernur jateng sebagai juara umum lomba
keserasian antar program, masuk dalam nominasi Innovation Government Award 2011
dari Kemendagri.
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto dalam sambutannya
mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu motor pendorong
pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan daya saing di dunia internasional.
Pembangunan infrastruktur diyakini dapat membantu mengurangi masalah
kemiskinan, kesenjangan antar kawasan dan wilayah, memperkuat ketahanan pangan,
dan mengurangi tekanan urbanisasi yang secara keseluruhan bermuara pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Perkembangan kota Semarang membawa dampak kompleksitas
permasalahan perkotaan, yang harus diantisipasi sejak dini misalnya dengan
upaya mempertahankan dan meningkatkan keberadaan fungsi dan manfaat RTH untuk
menjaga kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, meningkatkan
kualitas landscape kota, serta perlindungan dan pengembangan tumbuhan
dan habitat lainnya,” ungkap Menteri PU.
Kawasan Simpang Lima, sebagai landmark Provinsi Jawa
Tengah, yang sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan tempat bagi
bagi masyarakat kota Semarang dan sekitarnya untuk berinteraksi dan melakukan
berbagai aktifitas lainnya perlu diikuti dengan upaya penataan pengelolaan dan
pemanfaatan sehingga fungsi Simpang Lima sebagai paru-paru kota dan ruang
interaksi warga tetap terjaga. Beberapa upaya yang mungkin perlu digalakkan
adalah pemberlakuan car free day, pengutamaan jalur pejalan kaki serta jalur
khusus sepeda, pesan Menteri PU.
Usai menyampaikan sambutan dan meresmikan kegiatan
pembangunan di Kota Semarang Tahun 2011, Menteri PU,
bersama dengan Gubernur Jateng dan Walikota Semarang juga mengunjungi sejumlah
stan. Kurang lebih 50 stan pembangunan memamerkan hasil proyek pembangunan yang
telah dilaksakan. Diantaranya, stan lingkungan, stan ketahanan pangan, stan
penanggulangan bencana, stan Pokja AMPL, dll.
sumber : http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=24007#0